Sunday, June 4, 2017

Terungkap, 'Warisan' Afi Nihaya Faradisa Adalah Milik Mita Handayani

Setelah sempat viral di media sosial dalam beberapa pekan, kini terungkap tulisan 'warisan' Asa Firda Inayah (18) alias Afi Nihaya Faradisa adalah hasil plagiat dari tulisan milik Mita Handayani. Hal ini terungkap setelah beredarnya hasil screenshot perbandingan tulisan dengan judul 'Warisan' yang diupload akun Afi Nihaya Faradisa dan tulisan berjudul 'Agama Kasih' milik akun Mita Handayani. Awalnya, Afi berusaha mengelak dari tuduhan plagiarisme, namun pada akhirnya aia harus mengakui kesalahannya setelah Mita Handayani memberikan penjelasan melalui akun facebook miliknya atas tulisan tersebut. Dalam keterangannya, Mita mengungkapkan bahwa tulisan tersebut memang adalah buah pikirannya yang ditulis tahun 2016 silam.
Terungkap, 'Warisan' Afi Nihaya Faradisa Adalah Milik Mita Handayani
Asa Firda Inayah Saat Bertemu Presiden Joko Widodo (Foto: tribunnews.com)
Berikut isi lengkap pernyataan Mita Handayani yang diposting Kamis (1/6/2017);

Jadi gini..

Betul. Aku pernah menulis sebuah catatan ringan pada Ramadan tahun lalu yang berjudul "Agama Kasih", yang screenshot-nya beredar saat ini. Tulisan itu masih serangkai dengan "Lampu Sang Khalifah" yang juga tayang di tanggal yang sama. Keduanya aku tulis untuk meramaikan momen Ramadan saat itu, dan sebenarnya justru lebih ditujukan kepada segmen pembaca anti Islam agar bisa mengapresiasi sisi lain Islam yang mungkin jarang mereka dengar. Bahwa Islam tidak monolitik, bahwa Islam juga terdiri dari kutub-kutub tafsir yang saling berkompetisi. Dan bahwa sebagian kutub itu juga menyajikan wajah Islam yang sejuk.

Sejak dulu, tulisanku sudah biasa disalin, diproduksi ulang, dan disebar orang lain di grup dan tempat-tempat yang kadang aku sendiri tidak tahu. Aku tidak pernah ambil pusing soal itu. Menulis bagiku adalah soal lain. Meminjam istilah Pram: bekerja untuk keabadian. Dan dalam konteks ini, bukan nama yang ingin kuabadikan.

Aku tidak pernah mengenal dan berkomunikasi dengan Afi Nihaya Faradisa sebelum ramai-ramai ini. Kalau Afi merasa terinspirasi oleh salah satu tulisanku, aku ikut merasa senang. Afi anak yang cerdas, dan aku sudah sering melihat tulisannya bertebaran juga sebelum ini. Kalau ada kesalahan fatal yang Afi lakukan, itu adalah karena belakangan ini dia mulai berani menyentuh isu agama, sehingga mengundang gelombang pembenci baru yang siap mencari-cari dan menguliti semua kesalahannya yang lain.

Baca juga: Facebook Lumpuhkan Akun Afi Nihaya Faradisa Karena 'Warisan'?

Terkait tulisan yang ramai diperbincangkan, yang bisa kukatakan adalah, tulisan itu mungkin berangkat dari keprihatinan Afi terkait aksi Bom Kampung Melayu sebelumnya. Tulisan itu ditayangkan Afi dalam niat untuk membela nama agamanya dari tuduhan terorisme dan kebencian. Dia merasa perlu segera menanggapi, dan mungkin berpikir bahwa tulisan itu adalah respons yang tepat.
Aku pernah salah. Kamu pernah salah. Kita semua pernah salah. Jika usaha Afi kali ini dianggap kesalahan, aku mohon dimaafkan. Mungkin kita yang terlalu membebaninya, sehingga Afi merasa memiliki tugas moral untuk terus menginspirasi pembacanya, terutama di waktu-waktu genting ketika justru yang lebih tua tak bisa diandalkan untuk menyejukkan keadaan. Afi merasa harus berbuat sesuatu, dan jika itu salah, mohon dimaafkan.

AKu pernah salah. Kamu pernah salah. Kita semua pernah salah. Tak apa-apa, sayang.. matahari masih terbit esok hari. Kamu akan terbang lebih tinggi lagi, dengan sayap yang lebih kuat lagi, dan pengalaman hidup yang lebih kaya lagi dari kebanyakan manusia.

PS: Oh iya, soal referensi lalat yang dipermasalahkan. Betul itu salah referensi, thanks ya koreksinya. Yang betul adalah dari Kitab Fayd Al-Qadir karya Imam Al-Munawi.

Pengakuan dan Ungkapan Maaf Afi Nihaya Faradisa

Setelah penjelasan dari Mita Handayani di atas, beragam respon dan komentar pun membanjiri dunia sosial media tak terkecuali Afi Nihaya Faradisa. Afi sendiri akhirnya menyampaikan maafnya, seperti dikutip detik.com, Sabtu (3/6/2017) pukul 12.05 WIB. 

"Apakah aku pernah melakukan plagiasi? Ya. Kita semua pernah. Siapa yang tidak pernah melakukannya? Mulai dari tugas sekolah sejak SD, makalah kuliah, ujian, sampai caption foto di media sosial," sebut Afi.


Terungkap, 'Warisan' Afi Nihaya Faradisa Adalah Milik Mita Handayani
Perbandingan tulisan akun FB Afi Nihaya Faradisa dan Mita Handayani (Foto: INT)
Secara lengkap, permohonan maaf tersebut dituliskan dalam akun Afi Nihaya Faradisa berikut:

Ayah tahu kamu hanya berusaha untuk melakukan banyak hal pada orang lain, seperti nama yang ayah berikan padamu: inayah, begitulah ayahku memulai percakapan kemarin.

Tapi jika kamu malah menerima 'kehancuran' sebagai balasan atas semua hal yang selama ini sudah kamu lakukan, maka berhentilah. Biarkan saja. Apa yang bisa kamu harapkan lagi ketika ketulusan dan kepedulianmu ramai-ramai diludahi?

Seketika tangisku pecah.

Aku sendiri tahan dibully dan dicaci maki, tapi ketika orangtuaku mengetahuinya, mereka adalah orang pertama yang paling terluka.
Seperti ayahku, mungkin aku juga sama seandainya aku sudah jadi seorang ibu. Kurasa semua orang tua juga begitu. Maka, aku bersumpah takkan melakukan sesuatu pada anak orang lain jika aku sendiri tidak mau hal itu terjadi pada anakku.

Hanya orangtuaku, hanya mereka lah yang tetap menyayangiku entah aku menulis atau tidak, entah aku pintar atau bodoh, entah aku sempurna atau cacat.

Aku tahan jika pun diserang habis-habisan, tapi aku tak tahan melihat orangtuaku bersedih karena hal itu. Maka, aku sempat menutup akun ini selama sehari.

Apakah aku pernah melakukan plagiasi? Ya.

Kita semua pernah. Siapa yang tidak pernah melakukannya? Mulai dari tugas sekolah sejak SD, makalah kuliah, ujian, sampai caption foto di media sosial. Kalaupun kita mengklaim punya hak cipta atas suatu gagasan yang brilian, maka gagasan tersebut tetaplah akumulasi dari segala hal yang berhasil kita serap sehari-hari.

Tak ada gagasan yang benar-benar murni, asli.

Kebetulan saja hanya aku yang tersorot, karena WARISAN sangat viral. Media serta orang-orang yang bahkan tidak pernah mengenalku sama sekali secara tiba-tiba memuji dan memaki, mengagumi dan membenci.

Mereka mulai menelisik segala hal tentang gadis 18 tahun ini, mencari dengan sedetil-detilnya apa yang ada di sana.
Aku tahu, terhadap WARISAN, begitu banyak orang yang tidak sepaham. Akunku sempat mati karena dilaporkan massal, pemiliknya pun diancam akan dimatikan.

Akhirnya sekarang mereka menemukan amunisi yang tepat untuk melampiaskan kebencian, untuk menghujamku dalam-dalam.

Tanpa mengesampingkan apa-apa, SATU kelemahan yang tidak menyakiti siapapun kemudian menjadi masalah besar yang lebih penting untuk diurusi daripada memperbaiki hidup mereka sendiri.

Tapi, terlepas dari semuanya, Afi tetaplah Afi, anak yang sudah menulis diary sejak SD, menulis artikel dan berbicara di depan publik sejak SMP, dan tidak hanya suka membaca buku-buku pelajaran saja.

Aku bisa kehilangan apapun, tapi aku tidak akan pernah kehilangan diriku.

Orang-orang yang mengikuti akunku sejak lama pasti tahu, aku hanya mencoba melakukan segala hal yang bisa kulakukan untuk berkontribusi bagi negara ini.

Melalui pena dan sosial media, aku hanya berharap bisa memberikan manfaat bagi pembaca, bagi Anda semua.

I'm sorry, I'm not perfect.
And I will never be. 

Reaksi Netizen

Sampai berita ini diturunkan, permohonan maafnya Afi melalui akun facebook miliknya ini telah dibagikan lebih dari 3 ribu kali, 39 ribu tanggapan. Ragam komentar pun bermunculan baik yang kontra maupun yang masih memberikan dukungan terhadap Afi. Dari 9,4 ribu komentar, berikut beberapa di antaranya:

Terungkap, 'Warisan' Afi Nihaya Faradisa Adalah Milik Mita Handayani
Terungkap, 'Warisan' Afi Nihaya Faradisa Adalah Milik Mita Handayani
Selain itu, Pakar komunikasi dari UIN Syarief Hidayatullah, Edy Effendi, juga turut menyoal plagiarisme yang dilakukan Afi melalui akun twitternya. Terutama setelah dosen UI Rheinald Khasali “membela” Afi. 

“Orang kalau bela Jokowi dan Ahok, kenapa jadi keblinger ya. Sekelas profesor saja ngawur blas maknai plagiarisme. #RheinaldKeselek,” sindir @eae18.

Menurut Edy, tidak saja guru besar yang ‘tertipu’ Afi, tetapi juga menteri, bahkan Presiden. 

“Presiden, menteri, guru besar tertipu Afi. Ini memang negeri sulapan. Jadi presiden pun dengan cara-cara sulapan,” tulis @eae18.

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Umar Syadat Hasibuan, bereaksi keras soal cuitan @ayiputri99, yang diyakini milik Afi. “Mas @cakiminpkb tolong ya pertimbangkan ide PKB yang mau jadikan AFI Duta Pancasila. Lihat tweet dia ini yang hina Presiden ke 6 RI,” tegas Umar Syadat di akun Twitter @Umar_Hasibuan.

Baca juga: Gilang Kazuya Shimura Tanggapi 'Warisan' Milik Afi Nihaya Faradisa

@Umar_Hasibuan juga menulis: “Duh AFI ternyata otak kamu ini otak bani keplak. Akhirnya kebusukan mu terbuka juga. Wah plagiator seperti kamu gila saja jadi duta Pancasila.” @Umar_Hasibuan meretweet akun @riayuanita67 yang memantau kicauan @ayiputri99
Terungkap, 'Warisan' Afi Nihaya Faradisa Adalah Milik Mita Handayani
Peristiwa di atas menjadi pelajaran bagi kita, bahwa selain niat yang harus baik, gagasan yang baik, kita juga harus bijak menggunakan media sosial dan menghargai karya orisinil dari orang lain. Oleh karena, kita telah hidup di era digital, era dimana kita terhubung tanpa batas dengan orang lain. Jujur pada diri dan orang lain adalah kunci atas semua itu.

Load disqus comments

0 komentar