Friday, June 16, 2017

Segera Dibentuk, Negara Antariksa Pertama Bernama Asgardia

Segera dibentuk Negara antariksa pertama bernama Asgardia. Sejak diumumkan oleh sekelompok miliuner Rusia dan ilmuwan di Paris, Prancis, Oktober tahun 2016 lalu, antusiasme yang tinggi itu menuntut pengelola Asgardia mengubah konstitusi seleksi warga. Hingga kini, sudah ada setengah juta penduduk bumi yang mendaftar menjadi warga negara antariksa itu.

Tim Asgardia sudah hampir selesai memverifikasi 200 ribu lebih calon warga negara mereka yang datang dari sekitar 200 negara. Calon warna negara Asgardia yang lolos verifikasi nanti akhirnya bisa mengantongi Sertifikat Asgardia. Tiap Asgardian, sebutan bagi warga negara, nantinya juga diminta memberikan suaranya untuk perumusan dasar konstitusi negara antariksa pertama itu.
Segera Dibentuk, Negara Antariksa Pertama Bernama Asgardia
Rancangan Negara Asgardia (Foto: asgardia)
Dengan antusiasme masyarakat yang begitu tinggi itu, pengelola Asgardia kini lebih ketat dan selektif dalam memilih warga negara mereka. Asgardia tidak akan menetapkan seseorang menjadi warga negara jika tidak memberikan informasi data diri, juga menolak warga negara non-manusia semisal robot dan hewan.

Para pemimpin proyek Asgardia sempat membahas tempat tinggal futuristik yang dapat menampung 150 juta jiwa dalam sebuah konferensi pers di Paris Prancis pada Oktober 2016 lalu. Rencananya, satelit pertama Asgardia akan diluncurkan pada tahun ini, dan merupakan awal dari sebuah proyek jangka panjang.

Latar Belakang Serta Misi Asgardia

Seperti yang dituliskan sebelumnya, nama negara pertama yang akan dibentuk di luar angkasa ini bernama Asgardia. Adapun latar belakang nama Asgardia diambil dari nama rumah para dewa Nors, Asgard. Menurut kepala tim dan pencetus konsep Asgardia, Igor Ashurbeyli, misi Asgardia adalah menjadi lokasi yang demokratis.
"Tiap individu dapat mengembangkan teknologi luar angkasa temuan mereka di sini," ujarnya, seperti dilansir laman asgardia.space.
Ashurbeyli mengatakan pesawat induk Asgardia akan terbang di bawah ataupun di luar orbit bumi. Untuk menjadikan negara-bangsa ruang angkasa ini diakui, dia dan tim setidaknya membutuhkan puluhan ribu warga sebelum mereka mendaftarkan diri sebagai sebuah negara ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Baca juga: Lucunya 'Rumah Abu Nawas' Di Kalimantan Selatan

Untuk itu, saat ini warga dunia sudah dapat melamar untuk menjadi satu dari 100 ribu warga pertama melalui laman situs web asgardia.space. Setiap warga yang terpilih ini harus memenuhi semua persyaratan untuk menjadi warga bangsa Asgardia, salah satunya harus berasal dari negara yang memperbolehkan memiliki status dwi-kewarganegaraan.

Asyubeli berharap 2 persen dari populasi umur produktif dan kreatif di bumi (sekitar 150 juta) dapat bergabung menjadi warga Asgardia. Dan, status warga negara akan diberikan kepada siapa pun yang mengembangkan dan berinvestasi dalam teknologi antariksa.
"Asgardia merupakan refleksi cermin dari bumi di ruang angkasa tanpa batas. Tak ada kendala agama dan batas negara, sebagai individu yang independen, bukan mewakili negara," ucap Ashurbeyli.
Ram Jakhu, Direktur Institut Hukum Udara dan Ruang Angkasa Universitas McGill di Montreal, Kanada, sekaligus tim ahli hukum Asgardia mengatakan bahwa harus ada empat elemen agar Asgardia diakui PBB sebagai negara. Keempat elemen tersebut adalah para penghuni, sistem pemerintahan, infrastruktur pesawat induk ruang angkasanya sebagai fungsi negara, serta pengakuan negara-negara anggota PBB.
"Visi Asgardia sangat jelas: pertama, membantu melindungi bumi dari serangan ruang angkasa ataupun asteroid. Kedua, membuka akses ke negara yang tak memiliki infrastruktur untuk dapat pergi ke antariksa," kata Jakhu. 
Sementara itu, Joseph Pelton, direktur emeritus Badan Penelitian Ruang Angkasa dan Sistem Komunikasi Lanjutan Universitas George Washington sekaligus anggota tim proyek Asgardia mengatakan negara antariksa Asgardia juga akan melindungi bumi dari asteroid dan debu antariksa.
"Bumi membutuhkan pesawat ruang angkasa yang besar untuk pertahanan dari semua hal tersebut" ujar Pelton.
Dengan membaca keterangan dari para ahli dan pencetus negara Asgardia di atas, kita mungkin masih menganggap itu semua hanya buaian imaginasi. Namun, bukan tidak mungkin hal itu bisa terwujud suatu saat seiring perkembangan teknologi yang mutakhir.

Load disqus comments

0 komentar