Saturday, July 8, 2017

UNESCO Deklarasikan Kota Hebron Warisan Dunia Palestina, Israel Marah Besar

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Organisasi Kebudayaan PBB baru-baru ini deklarasikan Kota Hebron sebagai situs Warisan Dunia Palestina. Tempat ini dianggap bernilai sejarah dan saat ini dalam bahaya. Alhasil, Israel pun marah besar.
"Situs Warisan Dunia Palestina dalam Bahaya", demikian salah satu potongan isi deklarasi tersebut (7/7/2017).
Keputusan UNESCO tersebut dikeluarkan melalui proses pengambilan keputusan tersebut dalam pertemuan di Krakow, Polandia. Keputusan ini juga menegaskan bahwa Hebron dan dua tempat suci yang berdekatan,  yakni  makam kuno Yahudi dan masjid Al-Haram Al-Ibrahimi adalah milik Palestina.
UNESCO Deklarasikan Kota Hebron Warisan Dunia Palestina, Israel Marah Besar
Kota Hebron Dijadikan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Foto: INT
Pemungutan suara dilakukan melalui voting tertutup dan menunjukkan hasil 12-3, enam abstain dalam forum UNESCO World Heritage Committee tahunan di Krakow, Polandia. Diketahui, proposal tersebut berasal dari pihak Palestina. Adapun pihak Israel yang diwakili oleh duta besar Israel meninggalkan tempat dalam pertemuan tersebut. Pihaknya berpendapat bahwa hubungan historisnya dengan Hebron diabaikan.
Sementara itu, juru bicara UNESCO Lucia Iglesias mengatakan bahwa kota tua Hebron dimasukkan ke dalam daftar Warisan Dunia dan saat ini berada dalam daftar situs yang dalam bahaya. Dia pun menambahkan bahwa pernyataan yang tepat akan diputuskan kemudian.

Respon Pihak Palestina dan Israel

Keputusan UNESCO tersebut disambut baik oleh rakyat Palestina. Respon pihak Palestina diwakili Menteri Luar Negeri Palestina Reyad Al-Maliki. Ia mengatakan bahwa pemungutan suara itu adalah bentuk keberhasilan diplomatik Palestina dalam menghadapi tekanan dari Israel.
“Ini adalah bukti dari keberhasilan perjuangan diplomatik Palestina yang dilancarkan di semua bidang dalam menghadapi tekanan Israel dan AS atas negara-negara anggota (UNESCO)" katanya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Palestina Rula Maayah mengatakan bahwa Hebron dan Masjid Ibrahimi secara historis memang milik rakyat Palestina.
"Ini adalah perkembangan historis karena menekankan bahwa Hebron dan Masjid Ibrahimi secara historis termasuk dalam masyarakat Palestina," kata Menteri Pariwisata Palestina Rula Maayah.
Di pihak lain, keputusan ini mengundang kemarahan dari Israel sekaligus menjadi babak baru dalam hubungan kontroversial Israel dengan UNESCO. Israel menuding UNESCO sebagai alat anti Israel karena mengutuk Israel atas kejahatannya terhadap orang-orang Palestina. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa keputusan UNESCO merupakan keputusan yang bertentangan dengan kenyataan.
"Bukan situs Yahudi ?! Siapa yang dikuburkan disana? Abraham, Ishak, Yakub, Sarah, Rebecca dan Leah - bapak leluhur dan matriakh kita!" kata Netanyahu.
Netanyahu menambahkan bahwa pihaknya akan mempertahankan tempat yang dimaksud.
"Kami akan terus menjaga gua Makhpela, untuk menjamin kebebasan beragama bagi siapapun dan menjaga kebenaran" tandasnya.
Adapun Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely mengatakan bahwa anggota UNESCO yang mayoritas Arab otomatis berhasil mengeluarkan resolusi yang diusulkan dan mencoba untuk menyisihkan simbol nasional orang-orang Yahudi.
"Ini adalah lencana rasa malu bagi UNESCO, yang dari waktu ke waktu memilih untuk berdiri di sisi kebohongan," imbuhnya.
Kota Hebron

Seperti yang diketahui, Kota Hebron adalah kota Palestina terbesar di Tepi Barat yang diduduki dengan populasi sekitar 200.000 orang. Adapun sekitar 1.000 pemukim Israel tinggal di jantung kota ini dan selama bertahun-tahun telah menjadi tempat perselisihan agama antara Muslim dan Yahudi.

Bagi orang-orang Yahudi, tempat ini dikenal dengan nama Gua Para Leluhur (Cave of the Patriarchs) atau Gua Makhpela yaitu tempat Abraham (Ibrahim), Ishak, dan Yakub dan istri mereka dikuburkan. Tempat ini berada di kompleks yang disebut oleh orang Muslim sebagai Al-Haram Al-Ibrahimi dan juga dikenal sebagai Tempat Suci Abraham pada abad ke-14.

Baca juga: Fakta Dibalik Ketegangan Arab Saudi Dengan Qatar. Tanda Hari Kiamat?

Dari sisi keagamaan, tempat ini merupakan tempat yang sangat penting dan dianggap suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Islam. Bagi pemukim Israel, tempat ini begitu penting dari sudut keagamaan sehingga mereka bertekad ingin memperluas kehadiran Yahudi di sana. Dari jantung kota ini pula, para pemukim Israel  memerlukan keamanan ketat dengan sebanyak 800 tentara Israel melindungi mereka.

Dari kondisi tersebut, Hebron dikenal sebagai lingkungan yang extortionately karena tingginya konsentrasi populasi pemukim. Adapun penduduk Palestina tinggal dalam ketakutan karena agresi dan apartheid Israel.

Sumber: detik.com
Load disqus comments

0 komentar