Monday, July 10, 2017

Dikenal Sebagai Pemimpin Yang Baik, Rumah Kepala Desa Ini Malah Dirobohkan Oleh Warganya Sendiri

Kepala Desa (Kades) Cikahuripan, Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi bernama lengkap Jaro Midun ini dikagetkan oleh aksi dari warga desa yang dipimpinnya. Betapa tidak, ia selama ini dikenal sebagai pemimpin yang baik. Namun siapa sangka, kebaikannya dibalas dengan aksi yang mengejutkan. Rumah Kepala Desa ini malah dirobohkan oleh warganya sendiri di saat dirinya sedang tidak berada di tempat kejadian (6/7/2017). Ia mendapatkan kabar via telepon dari istrinya yang saat itu hanya mampu pasrah menyaksikan massa yang menyerbu rumahnya itu.

Mendengar kabar dari istrinya itu, Midun pun bergegas pulang ke rumahnya. Sesampainya di halaman rumah, Kades Cikahuripan itu pun menghampiri kerumunan warga yang sedang membongkar kediamannya. Masih dalam keadaan kebingungan, ia pun menanyakan alasan warga membongkar rumahnya.

Salah seorang warga bernama Ujang akhirnya menjelaskan bahwa inisiatif warga merobohkan rumah Sang Kades karena prihatin dan tidak terima melihat kondisi rumah pemimpinnya sudah tidak layak huni. Uniknya, Aksi Ujang dan ratusan warga ini memang sengaja tidak diberitahukan kepada Jaro Midun.
“Kami mengumpulkan sejumlah waga dan diam-diam mendatangi rumah Midun. Tanpa banyak bicara, kami pun merobohkannya dan terus dilanjutkan untuk merenovasinya,” ungkap Ujang.
Ujang menmbahkan bahwa keprihatinan warga muncul saat mereka bersilaturahim ke kediaman Kades, hari kedua lebaran tepatnya. Saat itu, warga yang bersilaturahim, datang di saat sedang hujan deras. Mereka pun menyaksikan pemandangan yang memprihatinkan, atap rumah sang Kades sudah bocor sana sini dan nyaris terlihat di setiap sudut rumah.
Rasa haru dan kesedihan warga makin menjadi saat mereka sedang mencoba membetulkan atap rumah kepala desanya yang bocor itu. Bagian penopang atap rumah yang terbuat dari kayu itu ternyata sudah sangat lapuk dan nyaris runtuh. 
Midun memang dikenal sebagai kepala desa yang sangat aktif mendorong kesejahteraan warganya. Menurut salah satu tokoh Cisolok lainnya, Yedi, Midung merupakan kepala desa yang sangat memedulikan kemajuan desanya serta mampu kesejahteraan warganya, bahkan sejak sebelum adanya dana desa dari pemerintah pusat, Midun sangat aktif mengajukan proposal pembangunan infrastruktur desa.

Yedi menyebut program irigasi desa, jalan desa, bedah rumah untuk warga miskin, serta memperjuangkan pelabuhan pendaratan ikan untuk kemudahan usaha nelayan di desanya. Sayangnya, perjuangan Midun membantu nelayan terbentur oleh kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait moratorium pembangunan pelabuhan perikanan.

Selain itu menurut Yedi, hingga saat ini sudah ratusan rumah warga yang tidak layak huni yang direnovasi berkat upaya kades Midung menggedor bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi. Namun justru Ia tidak memedulikan kondisi rumahnya sendiri.
Saat ditanyakan tanggapannya terkait aksi warga merobohkan rumahnya, Midun mengaku hanya bisa pasrah karena saat dirinya datang aksi itu sudah berlangsung. Ia mengaku terharu dan sangat menghargai upaya warganya yang bergotong-royong memperbaiki rumah kediamannya, termasuk urusan pendanaan yang ditanggung warga. Sementara rumahnya sedang direnovasi, Midun sekeluarga pun untuk sementara terpaksa menumpang di rumah tetangganya.

Kita bisa mengambil banyak hikmah dari kejadian di atas, dimana seorang Jaro Midun menjadi contoh yang layak ditiru. Bahwasanya jabatan adalah amanah dan pengabdian harus dilandasi dengan ketulusan. Bukan semata pencitraan yang banyak dipertontongkan oleh kebanyakan politisi. Jaro Midun sekaligus membuktikan bahwa masih banyak pemimpin baik di negeri yang patut untuk diperjuangkan, yang tidak hanya memikirkan diri sendiri, tidak memperkaya diri, tidak mencuri uang negara.

Load disqus comments

0 komentar