Menempuh pendidikan di perguruan tinggi ternama sekelas Harvard adalah dambaan setiap orang. Kampus ini pun telah terbukti berhasil menjadi persinggahan orang-orang berpengaruh di dunia saat ini. Barack Obama, Natalie Portman, John F. Kennedy, Theodore Roosevelt, John Adams, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg, adalah bukti kebesaran dari perguruan tinggi di London ini. Maka wajar jika Harvard menjadi salah satu perguruan tinggi terfavorit dan cukup sulit dijangkau orang-orang dari kalangan bawah.Namun hal itu tidak berlaku bagi Romnick Blanco, anak petani miskin ini berhasil mendapatkan beasiswa ke Harvard University.
![]() |
Romnick Blanco, anak petani di Filipina melewati sungai untuk bisa terus sekolah (Foto: INT) |
Romnick Blanco adalah anak ke 7 dari 9 bersaudara, ia tumbuh di sebuah desa miskin di Bulacan Filipina, desa dimana penduduk lokal merasa sangat kehilangan harapan untuk melanjutkan pendidikannya. Terlihat dari saudara- saudara kandung Romnick yang kesemuanya putus sekolah. Dia mengaku bisa bertahan karena kegigihannya untuk terus belajar.
Baca juga: Luar Biasa, Remaja Ini Lulus SBMPTN Di Usia 14 Tahun
Baca juga: Luar Biasa, Remaja Ini Lulus SBMPTN Di Usia 14 Tahun
Selama mengejar program ini, Romnick harus menjalani daerah Bulacan dan mendaki bukit Sierra Madre Mountains untuk program pendidikan penukaran GreenEarth. Ia membutuhkan waktu dua jam berjalan setiap harinya, hanya untuk sampai ke sekolah dan belajar.
Pada akhirnya, usaha Romnick ini tidak sia-sia. Kabar luar biasa pun ia terima, dia adalah satu dari 5% pemohon yang diterima di Harvard College. Romnick akan mendapatkan beasiswa penuh ke Harvard yang mencakup biaya kuliah, akomodasi, tiket pesawat, dan pakaian, kata ISM (International School Manila). Dikabarkan, pemuda itu akan terbang ke luar negeri pada tahun 2018. Bagi Romnick ini semua ibarat keajaiban, buah dari harapannya yang besar untuk kampung halamannya.
"(Tempat) di mana orang hidup dalam keputusasaan dan keputusasaan. Mereka percaya bahwa tidak peduli apa yang terjadi, mereka akan menjadi miskin selamanya. Mereka tidak pernah mau melihat cahaya di ujung terowongan" ungkapnya.
Kenyataan bahwa seorang anak petani seperti Romnick bisa diterima di Universitas Ivy League seolah menjadi angin segar bagi keluarga, teman, dan tetangganya. Bagi Romnick, mereka telah melihat secercah cahaya dan harapan mereka untuk sekolah bangkit kembali.
"Pemberkatan menakjubkan yang telah saya terima akan dipandang oleh banyak orang sebagai sebuah prestasi, tapi jika saya bersikap jujur, saya benar-benar percaya bahwa apa yang terjadi pada saya adalah keajaiban" tambahnya.Baca juga: Menyejukkan, Mahasiswa Non Muslim Solid Lindungi Teman-Temannya Laksanakan Ibadah Shalat Jum'at
Alasan Romnick memilih Harvard juga cukup menginspirasi. Baginya, reputasi dan motto Harvard sesuai dengan prinsip hidupnya.
"Veritas: Saya akan pergi ke mana kebenaran menuntun saya"
Dalam laman viral4real, Romnick menambahkan bahwa prestasinya akan segera terlupakan oleh masyarakat. Namun dia menginginkan orang mengetahui bahwa GreenEarth telah menolongnya dan komunitasnya.
"Jika mereka menulis tentang saya, orang akan dengan senang hati membaca ceritaku selama dua menit, merasa takjub, terinspirasi, dan kemudian mereka akan segera lupa. Tetapi jika mereka berbicara tentang jenis komunitas yang saya datangi, penuh dengan keputusasaan, kemiskinan, dan keputusasaan, dan membicarakan bagaimana GreenEarth Heritage Foundation menangani masalah ini, yang akan melayani kelompok orang yang lebih besar di luar diri saya, saya pikir dampaknya lebih banyak dari itu" tutupnya.
0 komentar